Thursday, 19 July 2012

PUASA SEMINGGU SEKALI MEMBUAT PANJANG UMUR

Semua agama pernah menganjurkan
pentingnya berpuasa bagi
pemeluknya. Dan ternyata,
ritual ini tidak semata-mata
anjuran yang tak berdasar,
melainkan memiliki dampak kesehatan yang dahsyat.
Berpuasa selama satu atau dua
hari dalam seminggu dapat
melindungi diri dari penyakit
Alzheimer, Parkinson dan
penyakit otak lainnya. Kebanyakan orang dewasa
membutuhkan sekitar 2.000
kalori sehari. Kalori ini
diperlukan untuk menghasilkan
energi atau glikogen. Ketika
tubuh mengubah makanan menjadi energi, tubuh
menciptakan banyak produk
sampingan yang tidak
diperlukan, salah satunya
adalah radikal bebas. "Radikal bebas akan menyerang
protein, DNA, inti sel, membran
sel, serta bisa merusak semua
molekul yang berbeda dalam
sel," kata peneliti, Mark
Mattson, ilmuwan dari National Institute on Aging di Baltimore,
Amerika Serikat. Kesimpulan dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh tim dari
National Institute on Ageing
menegaskan bahwa radikal
bebas ini bisa dihilangkan lewat
berpuasa. Puasa akan membersihkan tubuh, menekan
pengeluaran insulin, serta
mengurangi keinginan untuk
memakan gula. Akhirnya, tubuh membakar
cadangan gula yang disimpan
atau glikogen sehingga hanya
sedikit insulin yang diperlukan
untuk membantu tubuh
mencerna makanan. Sedikit insulin ini akan membuat
pankreas beristirahat. Dalam presentasinya pada
pertemuan American Association
for the Advancement of Science
di Vancouver, Dr Mattson
menjelaskan penelitiannya
terhadap tikus yang diberi makan setiap hari. Dibandingkan
dengan tikus yang diberi makan
normal setiap hari, tikus yang
sangat dibatasi asupan
makanannya memiliki lebih
sedikit penyakit. Mattson mengatakan temuannya
tersebut menjanjikan bahwa
manusia juga dapat mengambil
manfaat yang sama dari puasa. Puasa memiliki banyak manfaat,
dari meningkatkan regulasi
glukosa yang dapat melindungi
tubuh dari diabetes, hingga
menurunkan tekanan darah.
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa puasa
memiliki efek yang sangat
bermanfaat bagi otak,
melindungi diri dari penyakit
Alzheimer, Parkinson dan stroke.
Puasa juga dapat memperpanjang umur karena
sedikit makan mengirim pesan
ke sel-sel tubuh agar
menggunakan energi dengan
lebih efisien. "Ketika terkena stres ringan,
sel tubuh menduga bahwa hal ini
akan terjadi lagi. Jadi sel tubuh
akan mempersiapkan diri ketika
suatu waktu menghadapi stres
berupa kurangnya makanan," kata Mattson seperti dilansir
The Telegraph, Senin
(20/2/2012). Tapi Dr Naomi Neufeld,
endokrinolog di UCLA, khawatir
bahwa puasa penuh bisa
berbahaya. Setelah beberapa
hari pertama berpuasa, tubuh
akan menggunakan semua glukosa yang disimpan untuk
membuat energi. Dan kemudian
akan menggunakan sumber-
sumber lain, termasuk lemak
dan otot. Menurut Dr Neufeld, jaringan
utama yang menjadi target
jangka panjang puasa adalah
otot, karena otot memiliki asam
amino yang dapat diubah
menjadi glukosa dengan segera. Dengan cara itu, otak tidak
pernah kekurangan glukosa
yang diperlukan. "Masalahnya, ketika otot rusak,
protein yang berbahaya
dilepaskan. Protein ini terdiri
dari nitrogen dan terlalu
banyak nitrogen dalam tubuh
dapat menjadi racun bagi ginjal dan hati," kata Dr Neufeld.

Sumber detikcom

0 comments :

Post a Comment

visitors

Flag Counter

Pageviews from the past week